Gereja adalah satu-satunya institusi yang pernah didirikan oleh Tuhan Yesus (Mat 16.18). Gereja dianggap oleh Tuhan Yesus sebagai kendaraan untuk menggenapkan rencana-Nya bagi dunia ini. Tuhan Yesus memberikan kuasa yang besar kepada gereja, sehingga tidak ada kuasa manapun, termasuk alam maut yang dapat menaklukkannya. Dengan kata lain, gereja adalah sebuah institusi dengan kekuatan yang tidak dapat dibendung.
Jika Rasul Petrus dihubungkan dengan gereja, maka institusi ini bukan saja memiliki daya tahan yang kuat, namun juga otoritas yang besar. Jika gereja benar-benar memegang kunci Kerajaan Surga – maka Gereja adalah kunci penyelesaian dari segala permasalahan di dunia (Mat 16.19).
Lukas 15.1-10 menjelaskan bahwa Tuhan memanggil gereja untuk mencari yang hilang, meskipun jumlahnya sedikit. Jumlah yang sedikit menunjukkan bahwa pelayanan ini tidak populer, namun demikian berharga di hadapan Tuhan. Mencari yang hilang tidak terbatas kepada usaha penjangkauan jiwa-jiwa yang belum percaya, karena manusia juga banyak yang kehilangan kesehatan, kesempatan pendidikan, kesempatan hidup layak dan bahkan kehilangan harkat dan martabat hidup.
Gereja yang memiliki daya tahan dan kuasa yang luar biasa dimulai dari fondasi yang sederhana: pengakuan akan Tuhan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Dengan kata lain, dasar kekuatan gereja adalah pengakuan akan ketuhanan Tuhan Yesus (the divinity of Christ and the lordship of Jesus). Selama gereja mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, gereja itu tidak akan mati. Ketika Tuhan Yesus semakin ditinggikan di dalam gereja, maka gereja tersebut akan menjadi gereja yang ‘berkuasa’: yang bertumbuh, yang memberkati, yang memuliakan Tuhan dan yang menyelesaikan banyak permasalahan (Mat 16.16).
Realita kehidupan di gereja tidak selalu menggembirakan. Cukup banyak pekerja gereja yang tidak dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Celakanya ada juga pekerja gereja yang jatuh ke dalam dosa-dosa yang memalukan. Dan tidak jarang kesombongan menjadi pemicu konflik di dalam tubuh gereja. Cukup banyak gereja yang menjadi sepi, mengalami pergumulan finansial, dan masalah-masalah lainnya. Apakah Tuhan Yesus telah ingkar dengan janji-Nya di dalam Matius 16.16-19? Tidak!
Yang perlu kita lakukan adalah: (1) memeriksa fondasi; (2) mempertebal komitmen; (3) menguatkan karakter; dan (4) meningkatkan keterampilan. Ingatlah, bahwa fondasi yang kuat saja tidak cukup untuk membangun bangunan yang megah dan indah?
No comments:
Post a Comment