Pada jaman dimana teknologi
komunikasi belum semaju sekarang ini, jamuan makan adalah sebuah peristiwa yang
sangat penting di dalam hubungan antar manusia. Peristiwa-peristiwa penting
diakhiri atau diawali dengan jamuan makan. Sampai hari inipun, jamuan makan
tetaplah penting di dalam mengeratkan relasi antar manusia. Di dalam Lukas
14.7-24, Tuhan Yesus mengajarkan tiga perumpamaan mengenai perjamuan makan
untuk menggambarkan bagaimana relasi antara manusia dengan Tuhan dan sesamanya
dapat dibangun dengan sehat.
Pertama, manusia yang ingin memiliki relasi yang sehat dengan Tuhan
dan sesamanya perlu memiliki sikap yang rendah hati (14.7-11). Rendah hati
berarti tidak merasa diri lebih penting, lebih baik, dan lebih terhormat
dibandingkan yang lainnya. Orang yang rendah hati bukan saja disayang oleh
sesamanya, tetapi juga disayang oleh Tuhan (14.10-11; Ams 25.6-7). Sebaliknya
orang yang sombong direndahkan, dipermalukan dan dihancurkan reputasinya. Kita
tidak pernah dapat menjadi berkat bagi orang lain, jika kita merasa lebih baik
dibandingkan dengan orang lain tersebut.
Kedua, manusia yang ingin memiliki relasi yang sehat dengan Tuhan
dan sesamanya dituntut untuk tidak membeda-bedakan sesamanya dan tidak hidup
dengan mentalitas ‘parasit’ (14.12-14). Tuhan Yesus mengajarkan supaya kita
tidak membangun hubungan dengan orang-orang yang mampu saja, tetapi juga
orang-orang yang miskin dan cacat. Lalu, apa yang dimaksud dengan mentalitas
‘parasit’? Mentalitas ‘parasit’ adalah sikap yang menjalin hubungan hanya untuk
mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Semua hubungan dinilai dari
besarnya keuntungan yang akan didapatkan. Mentalitas ‘parasit’ membangun relasi
yang semu.. Sebaliknya ketika kita memberkati orang-orang yang tidak mampu,
Tuhan sendiri yang akan menyayangi kita (14.14b).
Mantap... pa Ery, klo bisa diperpanjang dunk tulisannya (tapi gak perlu kayak novel :)), lage menikmati eh... udah abis.... jadi mirip kayak summary. Salam (PD)
ReplyDeletePak Ery, bisa nggak tulisannya dibuat hitam warnanya, soale agak susyah bacanya. GB.
ReplyDeleteTerima kasih untuk inputnya. Di blog ini memang saya membatasi supaya postingnya tidak panjang-panjang. Supaya pembaca sedikit penasaran juga. Apakah tulisannya bisa diubah jadi hitam? Tentu bisa, namun tidak akan terbaca karena backgroundnya gelap. Trims.
ReplyDelete