Thursday 29 September 2011

PERKAWINAN DENGAN TUHAN (LUKAS 12.49-53)

Biasanya kita memahami Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mengampuni dosa dan menyelamatkan manusia. Ide yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus datang untuk membawa api terasa asing di telinga kita (12.49). Di dalam Alkitab, api dapat melambangkan sengsara, hukuman, kehadiran Tuhan dan juga Roh Kudus. Apapun arti api yang dimaksud di sini, ia akan (1) memurnikan hidup; (2) membakar semangat pelayanan; (3) memisahkan kita dari  mereka yang tidak percaya kepada Tuhan.

Biasanya kita memahami baptisan sebagai suatu peristiwa untuk dirayakan. Ide yang mengatakan bahwa baptisan adalah sesuatu yang menyusahkan jarang terdengar di telinga kita (12.50). Tujuan baptisan Yohanes di sungai Yordan adalah memanggil orang untuk mengakui dosanya dan bertobat. Mengapa Yesus yang tidak berdosa perlu dibaptis? Jika demikian, baptisan yang diterima Tuhan Yesus menunjukkan bagaimana Ia yang tidak berdosa mengidentifikasikan dirinya dengan orang berdosa. Baptisan Tuhan Yesus adalah awal dari perjalanan yang diakhiri dengan kematian-Nya di kayu salib. Tuhan Yesus dapat mundur kapan saja, tetapi Ia menyelesaikannya dengan setia – meskipun Ia harus menderita dan susah.

Biasanya kita menghubungkan kedatangan Tuhan Yesus dengan Natal yang bertemakan ‘Damai di Bumi.’ Ide yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus datang untuk membawa pertentangan adalah sesuatu yang tidak populer (12.53). Komitmen mengikut Yesus  yang dilambangkan melalui baptisan, seharusnya melebihi ikatan apapun yang kita buat di dunia ini. Baptisan adalah ‘ikatan perkawinan’ antara kita dengan Tuhan. Dietrich Bonhoeffer mengatakan, ‘When Christ calls a man, he bids him come and die.’ Seperti yang dicontohkan Tuhan Yesus, baptisan adalah awal dari komitmen yang harus diselesaikan dengan setia, betapapun berat jalannya.

Mari kita memikirkan hidup kita sebagai orang Kristen: (1) Bagaimana kita menilai komitmen kita pada Tuhan?; (2) Apakah kita mencintai Tuhan lebih dari segala ikatan di dunia ini?; (3) Sadarkah kita bahwa Tuhan sedang mengirim api-Nya untuk memurnikan kita?

No comments:

Post a Comment