Thursday, 29 September 2011

MEZBAH 3: KEBANGUNAN ROHANI (BILANGAN 16.44-50; 25.6-11; 2 SAMUEL 24.18-25)

Di dalam sejarah Israel, sejarah gereja dan sejarah dunia, kebangunan rohani dimulai dari mezbah yang harum di hadapan Tuhan. Kebangunan rohani meliputi banyak aspek, misalnya pertumbuhan gereja, jiwa-jiwa yang bertobat, penegakan keadilan dan kebenaran, kesatuan umat Tuhan, kemajuan pelayanan, pemulihan hubungan, pencurahan berkat, kesembuhan ilahi dan mujizat lainnya. Sayangnya banyak orang Kristen merasa tidak membutuhkan kebangunan rohani. 

Di dalam Bil 16.44-50; 25.6-11 dan 2 Sam 24.18-25 mezbah yang dibangun menyurutkan murka Tuhan sehingga tulah berhenti. Meskipun tidak semua penderitaan disebabkan oleh dosa manusia, tulah di dalam Perjanjian Lama melambangkan peringatan, kemarahan dan hukuman Tuhan atas bangsa Israel. Mujizat yang paling besar adalah bagaimana Tuhan yang penuh murka, berubah untuk mencurahkan kasih-Nya (God’s favour) kepada umat-Nya.

Bil 16.44-50 menunjukkan bahwa doa syafaat telah menyurutkan murka dan Tuhan. Doa dan syafaat menunjukkan cinta kita kepada Tuhan dan sesama. Jika kita tidak mengasihi Tuhan dan sesama, maka doa kita menjadi palsu (Fil 1.21-24). Doa adalah pertemuan dengan Tuhan yang mengubah dunia.

Bil 25.6-11 mengajarkan bahwa kesucian hati menjadi kunci yang menyurutkan murka Tuhan. Seperti tanduk-tanduk di ke-empat sudut yang menjaga kesucian mezbah, maka hidup suci adalah kunci awal dan sekaligus produk awal dari kebangunan rohani. Kebangunan rohani yang tidak disertai dengan kebangunan moral (faith without morality) adalah palsu.

2 Sam 24.18-25 memperlihatkan bahwa murka Tuhan surut karena ada yang bersedia untuk membayar harga. Meskipun kebangunan rohani datang-Nya dari Tuhan, tetapi dimulai dari sejumlah orang yang rela untuk memberikan diri-Nya bagi Tuhan (Rom 12.1-2).
Bagaimanakah hidup kita, keluarga kita dan gereja kita? Adakah tulah sedang terjadi di tengah kita?  Adakah kebutuhan akan kebangunan rohani? Maukah kita mengambil komitmen untuk memulai suatu gerakan yang menyurutkan murka Tuhan, mengundang hadirat-Nya, sebagai awal kebangunan rohani di dalam hidup kita, keluarga kita dan gereja kita? 

No comments:

Post a Comment