Thursday 29 September 2011

MEZBAH 2: KEMULIAAN HADIRAT TUHAN (2 TAWARIKH 7.1-3; LUKAS 13.10-21)

Ketika pembangunan Bait Suci diselesaikan oleh Salomo, mezbah bakaran dan mezbah ukupan diletakkan di tempat yang telah ditentukan oleh Tuhan. Hadirat Tuhan yang dilambangkan dengan api buatan manusia, kali ini dahsyat turun dari langit menyambar korban yang dipersembahkan (2 Taw 7.1; 1 Raj 18.38; Kis 2.2-3). Bait Suci dipenuhi dengan kemuliaan Tuhan, para imam tidak dapat masuk ke dalam Rumah Tuhan, dan umat tersungkur menyembah Tuhan (2 Taw 7.2-3). 
 
Peristiwa di dalam Lukas 13.10-21 terjadi di sebuah rumah ibadah, tempat dimana umat berharap untuk bertemu dengan Tuhan. Tempat dimana umat berharap akan datangnya api dari langit dimana kemuliaan Tuhan dinyatakan. Namun setidaknya sudah 18 tahun, bahkan kesembuhan untuk seorang perempuan lemah yang menderita sakit karena dirasuk rohpun tidak terjadi (Luk 13.11). Selama 18 tahun Rumah Ibadah yang sedianya menjadi Rumah Jawaban seperti bisu dan tumpul: tidak ada tanda kuasa Allah yang dinyatakan.

Rumah Ibadah itu dipimpin oleh seorang yang tumpul hati. Mata dan hatinya berbeda dengan Tuhan Yesus. Pemimpin Rumah Ibadah ini lebih mementingkan ritual keagamaan, dirinya sendiri dan property yang dimilikinya dibandingkan dengan nasib perempuan malang, yang juga adalah keturunan Abraham (Luk 13.15-16). Hadirat Tuhan yang mulia itu sering diterjemahkan oleh Injil sebagai kasih Tuhan Yesus yang tidak memandang muka.

Di dalam Injil, kehadiran Tuhan dilukiskan sebagai ‘Kerajaan Allah.’ Kerajaan Allah tersebut seumpama sebuah biji yang kecil, namun bertumbuh menjadi pohon yang besar, yang memberikan kehidupan dan perlindungan, serta dapat diandalkan (Luk 13.18-19).
Kerajaan Allah seumpama ragi yang jumlahnya sedikit, tetapi mengembangkan tepung terigu menjadi roti yang mengenyangkan (Luk 13.20-21). Ragi membawa pengaruh positif bagi tepung terigu yang diaduk bersamanya.

Kehadiran Tuhan di dalam gereja dan umat-Nya membawa kedahsyatan kemuliaan Tuhan melalui pelayanan dan kehidupan (1) yang disertai kuasa; (2) yang dipenuhi kasih; (3) yang dapat diandalkan; (4) yang membawa pengaruh positif bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment