Berbeda dengan Injil Matius dan Markus, Injil Lukas menceritakan perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem secara terinci, mulai dari keputusan-Nya menuju Yerusalem (9.51-56), hingga Ia memasuki kota tersebut (19.28-44). Tujuan Tuhan Yesus ke Yerusalem tidak lain adalah untuk memenuhi dan menuntaskan panggilan tugas yang diberikan oleh Bapa di Surga kepada-Nya. Di Yerusalem, Tuhan Yesus akan ditangkap, diadili, disiksa, dihukum, dan akhirnya mati disalibkan.
Pertama, secara manusia, Tuhan Yesus memiliki beribu alasan untuk melarikan diri dari panggilan yang berat ini (band. Nabi Yunus). Namun Tuhan Yesus dengan setia memenuhi panggilan Bapa-Nya, meskipun panggilan tersebut berakhir pada siksaan dan kematian. Sikap Tuhan Yesus tidak sama dengan pepatah bahasa Indonesia yang mengatakan, ‘Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.’ Tuhan Yesus tidaklah menderita sekarang untuk suatu kebahagiaan di masa depan. Tuhan Yesus taat sepenuhnya kepada Bapa untuk suatu akhir yang menyakitkan. Ketaatan kepada panggilan Tuhan yang seperti ini sungguh sangat mulia dan sulit untuk ditemui.
Kedua, meskipun Tuhan Yesus memahami bahwa kematian-Nya sudah dekat, namun Ia tetap giat di dalam pelayanan-Nya. Ia berkeliling kota dan desa untuk mengajarkan Injil Kerajaan Allah. Kebanyakan orang yang menghadapi kematian yang sedemikian jelasnya, menjadi tidak produktif, tidak efektif dan tidak melakukan apa-apa. Biasanya orang yang menghadapi kematian, meratapi nasibnya. Tuhan Yesus mencontohkan bagaimana seorang hamba Tuhan seharusnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di dalam melayani Tuhan. Entah waktu hidup masih panjang, atau waktu hidup masih pendek, kita dipanggil untuk giat melayani Tuhan dengan segenap hati.
Ketiga, Tuhan Yesus juga menunjukkan betapa Ia tidak membeda-bedakan pelayanan. Ia pergi ke kota-kota, dan cacat, dan yang lemah. Tuhan Yesus tidak hanya bersedia melayani di tempat yang nyaman, namun Ia juga selalu siap untuk masuk ke tempat-tempat yang mungkin tidak disukai oleh kebanyakan orang.
Bagaimana sikap kita sebagai hamba-hamba Tuhan di dalam melayani-Nya dan memuliakan-Nya? Sudahkah hidup Tuhan Yesus terlihat di dalam kehidupan pelayanan kita?