Tuhan Yesus pernah berkata, ‘Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung Nasar’ (Lukas 17.37). Kata-kata bijaksana ini mengandung makna bahwa sesuatu yang terjadi itu biasanya ada tanda-tanda yang mendahuluinya. Nampaknya kata-kata ini justru bertentangan dengan pengajaran Tuhan Yesus di awal perikop yang mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda lahiriah yang mendahului kedatangan Kerajaan Allah (ay. 20). Jika demikian, tanda-tanda yang dimaksudkan oleh ayat ke-37 adalah tanda-tanda yang bukan lahiriah. Atau, seandainyapun tanda-tanda itu bersifat lahiriah, manusia dunia ini tidak mampu mengenalinya, karena mereka dibutakan dari melihat hal-hal yang rohani.
Contoh dari Perjanjian Lama, Nuh (ay. 26-27) dan Lot (ay. 28-33) menunjukkan adanya (1) faktor keterlambatan untuk bertobat; (2) faktor dimana orang yang bertobat ingin kembali lagi ke habitat-nya yang lama. Mengapa kedua faktor tersebut bisa terjadi? Pertama, karena orang-orang di dunia ini menikmati hidup di dalam dosa, pesta pora dan kemabukan tanpa menyadari peringatan dan murka Tuhan. Kedua, karena orang-orang di dunia ini tidak menyadari betapa dahsyatnya murka Tuhan yang mengharuskan pertobatan yang total dan tidak setengah-setengah (perhatikan kisah istri Lot). Banyak orang bertobat karena dosa-dosa dan kesalahannya, sayangnya hanya sedikit orang yang bertobat dengan serius dan sungguh-sungguh, serta meninggalkan hidup lamanya.
Memang tanda-tanda lahiriah tidak ada. Tidak ada pengumuman resmi tentang kapan Kerajaan Allah akan datang, kapan Tuhan akan datang kembali, dan kapan Tuhan akan menghakimi serta menghukum manusia yang berdosa. Namun sesungguhnya, Tuhan telah menyatakan peringatan-peringatan-Nya, baik itu yang tertulis di dalam firman-Nya, ataupun melalui cara-cara yang lain.
Tugas kita sebagai manusia adalah hidup waspada dan berjaga-jaga di dalam takut akan Tuhan dan ketaatan kepada firman-Nya. Tidak ada persiapan khusus yang kita dapat lakukan layaknya mempersiapkan acara pernikahan atau kelahiran seorang anak. Kewaspadaan dan sikap yang berjaga-jaga itu dituntut setiap saat, karena penghukuman dan penghakiman dapat datang kapanpun juga. Demikian juga Anak Manusia, Ia akan datang pada saat yang tidak terduga.
No comments:
Post a Comment