Monday 2 January 2012

‘AMNESIA’ KRISTEN: MEMIKIRKAN FILIPI 3.13B-14

Bertahun-tahun saya membaca ayat terkenal Filipi 3.14 dan membayangkan Paulus berlari-lari kecil di sebuah track jogging sambil mendengarkan musik di telinganya, ditiup angin sepoi-sepoi. Ah mungkin itu gambaran yang keterlaluan, tapi sejujurnya itulah dampak dari sebuah ekspresi bahasa (linguistic expression).  Atau kadang saya membayangkan Paulus sedang berlari kencang di dalam sebuah track balapan, bagaikan seorang sprinter.

Pemahaman saya terhadap konteks Paulus pada waktu itu dan teks di dalam Filipi 3.14 ternyata mengarah kepada kesimpulan yang berbeda. Filipi 3.14 tidak berbicara mengenai ‘lari,’ tetapi tindakan memaksa diri untuk bergerak maju ke depan. Mengapa Paulus merasa perlu dipaksa? Karena manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk kembali ke belakang atau diam di tempat. Di dalam konteks Paulus, saat itu ia sedang menderita dipenjara karena Kristus (1.13).  Paulus punya beribu alasan untuk mundur meninggalkan Tuhan Yesus demi kebebasannya. Di dalam konteks yang berat itulah, Paulus mengambil sebuah keputusan yang bulat untuk tetap melangkah maju, seberat apapun yang harus dihadapinya. Keputusan ini disebut sebagai determinasi untuk tidak pernah mundur dan meninggalkan iman Kristen karena penderitaan yang seburuk apapun juga. Kita harus tetap maju di dalam menyempurnakan panggilan Tuhan di dalam hidup kita.

Segala sesuatu yang berusaha menarik kita kembali ke belakang harus ditinggalkan dan dilupakan (3.13b) – No turning back. Perjumpaan dengan Kristus itu sedemikian mulia dan menyilaukannya sehingga seolah-olah kita hilang ingatan dan lupa akan segala kebodohan dan kejayaan masa lalu kita. Bahkan Paulus menganggap semuanya itu sampah belaka (3.8). Betapapun berat jalannya, perjumpaan dengan Kristus telah membuat Paulus memaksa diri untuk maju dan melangkah ke depan. Bagaimana dengan kita?

No comments:

Post a Comment