Tuesday, 15 November 2011

RENDAH HATI #4

Orang yang rendah hati itu tidak semena-mena, tidak menganggap dirinya lebih baik atau lebih penting dari orang lain, dan tidak menggunakan kekuasaan tanpa kendali. 

Setiap Kamis pagi, Pendeta Otong main tenis dengan Om Husein. Itu sudah jadual rutin bertahun-tahun yang tidak bisa dilanggar, sekalipun di hari Natal. Si Otong pasti ngga mau bolos main tenis, semua rapat, kunjungan jemaat bahkan kebaktian penghiburan di rumah duka tidak boleh dilakukan di Kamis pagi. Ngomong-ngomong, Om Husein ini orang paling kaya di gereja gembalaan si Otong. Jangan buru-buru menghakimi lho, Om Husein rajin ke gereja dan taat memberi perpuluhan lho - ia tidak pelit lho: sumbangannya mengalir seperti air terjun. Menurut sumber yang bisa dipercaya perpuluhan Om Husein kira-kira 30 persen dari total pemasukan gereja....wuih cape ngitung duitnya.  Om Husein ini bener-bener konglomerat. Mobil si Otong adalah hadiah ulang tahun Sweet Forty five dari Om Husein. Rasanya semua barang-barang di rumah si Otong bukannya made in Japan atau made in China, tapi made in Husein.

Problemnya Cuma satu:  kalau sampai Otong kecapean rapat gereja hari Rabu malam dan ngga bangun untuk main tenis Kamis paginya, maka dipastikan jumlah persembahan hari minggu yang biasanya empat digit, langsung menjadi tiga digit. Kalau si Otong bolos, dompet Om Husein langsung seret. Nah lho....! Penyakit yang seperti ini memang susah sembuhnya – antibiotik juga ngga bakal mempan.

Si Otong bilang dia sungkan: abis Om Husein baik sekali sih. Bukan Cuma mobil, piring, gelas dan sikat gigi juga hadiah dari Om Husein. Malahan ada selentingan, katanya tiap malam, si Otong punya tugas jalan-jalan setengah jam aja ..... tapi sama Pleki (doggy-nya Om Husein). Pokoknya disuru apa aja, si Otong bakal nurut deh. Ibaratnya diperintah beli Indomie di Bulan juga dijalani sama si Otong.

Kata orang nih, gejala politik seperti ini disebut sungkanisme (mirip lah dengan nepotisme). Tapi itu kata orang yang melihat dari kaca mata si Otong. Kalau kata saya, si Otong bukan Cuma terjebak di dalam sungkanisme, tetapi sudah dijerat oleh premanisme brutal ala Om Husein. Ternyata di gereja banyak preman lho! Ayo ketawa rame-rame! Di gereja ada yang bilang: ‘Awas ya, kalau anakku ngga jadi pemimpin pujian, sekeluarga bakal cabut!’ Ada lagi yang lain ngomong, ‘Kalau lagu favoritku ngga dinyanyikan di hari Natal, aku ngga mau melayani sebagai singer!’ ‘Kalau pa pendeta kotbahnya bikin telingaku panas, aku ngga mau ke gereja lagi!’ ‘Kalau anakku yang nakal ditegor sama guru Sekolah Minggu, putus hubungan! Dan masih banyak lagi. Oh Gusti .... rasanya saya mau nangis kalau ngeliat gereja: .... ini rumah Tuhan atau rumah preman? Preman itu biasanya bukan sekedar ngambeg lho, tapi juga mengancam dan bersenjata.

Om Husein, gara-gara kaya dan banyak duitnya, merasa diri jadi orang paling penting di gereja. Kalau keinginannya ngga dituruti habis deh tuh si Otong dan gerejanya. Jadi gereja ini bukan tempat untuk melayani Tuhan, tetapi kendaraan untuk melayani Om Husein. Kira-kira Om Husein rendah hati ngga? Jawab sendiri deh! Kalau Om Husein rendah hati, dia akan menganggap dirinya sama dengan jemaat yang lainnya, meskipun duitnya banyak. Kalau Om Husein rendah hati, pasti dia tidak akan memperalat si Otong.

Tapi Om Husein selalu ingin dapat perlakuan spesial, seolah-olah dia diciptakan sebagai makhluk setengah Tuhan. Tempat duduknya lebih empuk, dekat sama AC, tapi sepoi-sepoi anginnya, sebelum benediction selesai Om Husein ngacir keluar duluan, alasannya: biar ngga macet.

Si Otong juga udah pusing tujuh keliling sama Om Husein. Kadang si Otong bertanya, ‘Om Husein ini berkat atau kutuk?’ Kadang memberkati, kadang nyebelin. Kalau kata saya, si Otong salah bertanya – Om Husein ini bukan makhluk berkat dan juga bukan makluk kutuk. Om Husein ini adalah makhluk sombong! Bukan Cuma sombong dengan sesamanya dan pendetanya, tapi juga sombong sama Tuhan. Gereja milik Tuhan diperlakukan seperti gereja milik pribadi, cuma gara-gara duitnya banyak: kebayang ngga???

Nah, bagi kita yang duitnya banyak, yang otaknya pinter, yang wajahnya menawan, yang kotbahnya keren, yang mobilnya mahal, yang kalungnya lima kilo: inget ya bahwa semua atribut di atas tidak membuat kita ini bernilai lebih di hadapan Tuhan dibandingkan manusia lain. Jangan jadi replika Om Husein! Jangan jadi makhluk sombong! Dan satu lagi, jangan menggunakan semua kelebihan-kelebihan itu untuk menjadi senjata premanisme di dalam gereja. Kesian tuh si Otong: ntar sore dia udah di-scheduled ngosek washroom-nya Om Husein!

No comments:

Post a Comment