Friday, 8 June 2012

JESUS: THE LIGHT OF THE WORLD (JOHN 8.12-20)

Jika roti gandum berbicara mengenai makanan jasmani, dan Roti Hidup berbicara mengenai makanan rohani (keselamatan), maka Terang Dunia berbicara mengenai tuntunan hidup. Tuhan Yesus mengatakan: ‘Aku adalah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’ (Yoh 8.12).

Pertanyaan yang harus kita jawab adalah makna dari ‘berjalan dalam kegelapan.’ Kegelapan pertama-tama adalah gambaran dari kesesatan dan kejahatan. Berjalan di dalam kegelapan, karenanya setara dengan hidup di dalam kejahatan. Berjalan di dalam kegelapan berarti hidup tanpa moralitas dan jauh dari kesucian hidup (1 Sam 2.9; Ef 5.11; 1 Yoh 1.6; 1 Tes 5.5; Rom 13.12). 

Kedua, ‘berjalan dalam kegelapan’ juga berarti berjalan menuju kebinasaan. Berjalan di dalam kegelapan berarti hidup tanpa pengharapan yang pasti akan keselamatan jiwani dan rohani (Maz 107.14; Ko 1.13; Yoh 12.46). Jika di dalam kegelapan tidak ada pengharapan, maka di dalam terang, pengharapan itu nyata dan pasti. Betapa malangnya hidup yang tidak disertai oleh pengharapan akan masa depan yang lebih baik.  

Terakhir, ‘berjalan di dalam kegelapan’ juga berarti berjalan tanpa tuntunan dan arah yang jelas. Jika demikian orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan hidup jauh dari kehendak Tuhan dan hikmat ilahi (Dan 2.22). Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa diri-Nya adalah Terang Dunia, sesungguhnya Ia mengatakan bahwa barangsiapa mengikut Yesus akan (1) hidup seperti Yesus; (2) memiliki pengharapan yang pasti akan keselamatan; dan (3) dikaruniai hikmat untuk memahami kehendak Tuhan di dalam hidupnya.

Di dalam Matius 5.14, Tuhan Yesus secara menarik mengatakan bahwa umat percaya adalah juga terang dunia. Orang-orang yang percaya dan mengikuti Terang Dunia diutus menjadi terang dunia. Tentu saja orang percaya tidak dapat menyediakan keselamatan, namun demikian orang percaya dapat menyaksikan dan memberitakan injil keselamatan. Manusia memang bukan tolak ukur kesempurnaan moralitas, namun mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dapat menjadi saksi betapa murninya nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Kehendak manusia juga tidak mutlak seperti kehendak Tuhan, namun umat percaya yang hidup di dalam kehendak-Nya dapat menjadi pemimpin bagi umat yang lebih luas untuk hidup menuju arah yang sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Seperti yang dikatakan Tuhan melalui Nabi Yeremia dan Rasul Paulus, rencana Tuhan itu selalu indah dan baik (Yer 29.11; Rom 8.28). Karenanya, jika kita hidup mengikut Terang Hidup, kita akan hidup di dalam rencana-Nya yang indah.

Terhadap pernyataan ini (Yesus adalah Terang Dunia), orang-orang Farisi membantah dan menolaknya. Itu sebabnya, meskipun hidup mereka dipenuhi oleh symbol-simbol keagamaan, sesungguhnya mereka hidup di dalam kegelapan. Mereka tidak percaya dan mengikuti Terang Dunia, sebaliknya mereka menyalibkan Dia. Kiranya ‘roh’ Farisi tidak hinggap di dalam hidup kita. Menyerahlah kepada Sang Terang Dunia, maka hidup kita akan dipenuhi dengan kesucian, kepastian, pengharapan dan tuntunan hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya yang indah.

No comments:

Post a Comment