Midrash 1:
Tuhan mengeluarkan umat Israel yang tertindas di Mesir. Namun demikian Tuhan
juga yang membinasakan mereka yang tidak percaya. Ketidak-percayaan Israel
ditafsirkan oleh Yudas sebagai ketidak-taatan (ay. 5-6). Yudas mengingatkan
pembacanya untuk tidak bermanja-manja dengan status sebagai orang Kristen,
sebagai anggota dari sebuah gereja besar, ataupuns sebagai seseorang yang
pernah mengalami mujizat Tuhan. Kunci iman Kristen adalah kepercayaan dan ketaatan.
Midrash 2:
Hukuman bagi Sodom dan Gomora diberikan karena dosa-dosa seksual yang penuh
hawa nafsu dan ketidak-wajaran (ay. 7-8). Untuk itulah Yudas mengingatkan bahwa
hawa nafsu seksual telah menjadi salah satu ancaman bagi umat percaya dan
gereja-Nya. Dosa percabulan oleh Yudas sekali lagi dikaitkan dengan sikap
manusia kepada Allah. Ketika manusia berketetapan untuk memuliakan Allah, ia
hidup di dalam kekudusan. Ketika manusia meninggalkan kekudusan, ia menghina
dan menghujat Allah.
Midrash 3:
Penghulu malaikat Mikhael ketika berselisih dengan si jahat iblis, ternyata
tidak semena-mena menghakimi, sebaliknya ia menyerahkan penghakiman itu kepada
Tuhan. Yudas mengingatkan bahaya di dalam jemaat akan orang-orang yang arogan,
merasa benar sendiri dan senang untuk menjatuhkan penghakiman (ay. 9-10).
Celakanya, Yudas menyamakan naluri arogansi dan suka menghakimi sebagai naluri
binatang yang tidak berakal. Dan dahsyatnya, dosa yang demikian membawa kepada
kebinasaan.
Midrash 4:
Kain adalah sosok yang dipenuhi dengan kebencian dan iri hati. Untuk rasa iri
dan benci itu, ia rela membunuh. Bileam adalah lambang dari seorang nabi yang
bisa dibeli dengan upah, karenanya identik dengan keserakahan. Kebenaran bisa
dikompromikan untuk nafsu keserakahan. Korah adalah sosok lain yang
melambangkan roh yang bukan saja memberontak kepada pemimpin, tetapi juga roh
yang mengajak orang lain kepada pemimpin yang telah ditunjuk oleh Tuhan. Korah
dan keluarganya mati ditelan bumi (ay. 11-13). Kain, Bileam dan Korah adalah
lambang-lambang utama dari kempimpinan yang penuh dengan dosa (corrupted leadership). Orang-orang ini
sama sekali tidak malu dengan hawa nafsu dan keserakahan mereka.
Yudas
memberikan empat perumpamaan mengenai orang-orang ini: (1) awan yang tidak
berair; (2) pohon yang tidak menghasilkan buah; (3) ombak laut yang berbuih
aib; (4) bintang-bintang di dunia kekelaman. Singkatnya, mereka nampak baik dan
berbuat baik, tetapi pada kenyataannya mereka tidak menghasilkan apa-apa
kecuali aib yang memalukan.
Midrash 5:
Henokh pernah bernubuat bahwa Tuhan akan menghakimi semua orang dan menjatuhkan
hukuman bagi orang-orang fasik dikarenakan oleh (1) perbuatan jahat dan (2)
perkataan nista (sombong dan menghina). Menurut Yudas, yang ada sekarang bahkan
lebih hebat lagi, karena selain hidup di dalam hawa nafsu, mulut mereka (1)
menggerutu dan mengeluhkan nasib mereka; (2) menjilat orang untuk mendapatkan
keuntungan pribadi (ay. 14-16).
Midrash 6:
Menurut para Rasul, menjelang akhir jaman, akan muncul pengejek-pengejek yang
hidupnya dipenuhi dengan kefasikan. Yang ada sekarang bahkan lebih dari itu:
mereka menjadi pemecah belah jemaat karena dikuasai oleh keinginan dunia –
sebaliknya tidak hidup di dalam Roh Kudus (ay. 18-20).
Nasihat bagi
orang-orang percaya di dalam memperjuangkan iman: hidup di dalam kemurnian dan
berdoa di dalam Roh Kudus (ay. 20), hidup dengan dipenuhi rasa cukup karena
kasih Tuhan (ay. 21), menyatakan kebenaran kepada orang-orang yang tersesat ini
dengan penuh belas kasihan dan disertai dengan rasa gentar dan kebencian akan
dosa-dosa mereka.
No comments:
Post a Comment