Friday 14 September 2012

BELAJAR DARI KISAH-KISAH LAMA (MIDRASHIM): YUDAS 1.5-23



Midrash 1: Tuhan mengeluarkan umat Israel yang tertindas di Mesir. Namun demikian Tuhan juga yang membinasakan mereka yang tidak percaya. Ketidak-percayaan Israel ditafsirkan oleh Yudas sebagai ketidak-taatan (ay. 5-6). Yudas mengingatkan pembacanya untuk tidak bermanja-manja dengan status sebagai orang Kristen, sebagai anggota dari sebuah gereja besar, ataupuns sebagai seseorang yang pernah mengalami mujizat Tuhan. Kunci iman Kristen adalah kepercayaan dan ketaatan.

Midrash 2: Hukuman bagi Sodom dan Gomora diberikan karena dosa-dosa seksual yang penuh hawa nafsu dan ketidak-wajaran (ay. 7-8). Untuk itulah Yudas mengingatkan bahwa hawa nafsu seksual telah menjadi salah satu ancaman bagi umat percaya dan gereja-Nya. Dosa percabulan oleh Yudas sekali lagi dikaitkan dengan sikap manusia kepada Allah. Ketika manusia berketetapan untuk memuliakan Allah, ia hidup di dalam kekudusan. Ketika manusia meninggalkan kekudusan, ia menghina dan menghujat Allah.

Midrash 3: Penghulu malaikat Mikhael ketika berselisih dengan si jahat iblis, ternyata tidak semena-mena menghakimi, sebaliknya ia menyerahkan penghakiman itu kepada Tuhan. Yudas mengingatkan bahaya di dalam jemaat akan orang-orang yang arogan, merasa benar sendiri dan senang untuk menjatuhkan penghakiman (ay. 9-10). Celakanya, Yudas menyamakan naluri arogansi dan suka menghakimi sebagai naluri binatang yang tidak berakal. Dan dahsyatnya, dosa yang demikian membawa kepada kebinasaan.

Midrash 4: Kain adalah sosok yang dipenuhi dengan kebencian dan iri hati. Untuk rasa iri dan benci itu, ia rela membunuh. Bileam adalah lambang dari seorang nabi yang bisa dibeli dengan upah, karenanya identik dengan keserakahan. Kebenaran bisa dikompromikan untuk nafsu keserakahan. Korah adalah sosok lain yang melambangkan roh yang bukan saja memberontak kepada pemimpin, tetapi juga roh yang mengajak orang lain kepada pemimpin yang telah ditunjuk oleh Tuhan. Korah dan keluarganya mati ditelan bumi (ay. 11-13). Kain, Bileam dan Korah adalah lambang-lambang utama dari kempimpinan yang penuh dengan dosa (corrupted leadership). Orang-orang ini sama sekali tidak malu dengan hawa nafsu dan keserakahan mereka.

Yudas memberikan empat perumpamaan mengenai orang-orang ini: (1) awan yang tidak berair; (2) pohon yang tidak menghasilkan buah; (3) ombak laut yang berbuih aib; (4) bintang-bintang di dunia kekelaman. Singkatnya, mereka nampak baik dan berbuat baik, tetapi pada kenyataannya mereka tidak menghasilkan apa-apa kecuali aib yang memalukan.

Midrash 5: Henokh pernah bernubuat bahwa Tuhan akan menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman bagi orang-orang fasik dikarenakan oleh (1) perbuatan jahat dan (2) perkataan nista (sombong dan menghina). Menurut Yudas, yang ada sekarang bahkan lebih hebat lagi, karena selain hidup di dalam hawa nafsu, mulut mereka (1) menggerutu dan mengeluhkan nasib mereka; (2) menjilat orang untuk mendapatkan keuntungan pribadi (ay. 14-16).

Midrash 6: Menurut para Rasul, menjelang akhir jaman, akan muncul pengejek-pengejek yang hidupnya dipenuhi dengan kefasikan. Yang ada sekarang bahkan lebih dari itu: mereka menjadi pemecah belah jemaat karena dikuasai oleh keinginan dunia – sebaliknya tidak hidup di dalam Roh Kudus (ay. 18-20).

Nasihat bagi orang-orang percaya di dalam memperjuangkan iman: hidup di dalam kemurnian dan berdoa di dalam Roh Kudus (ay. 20), hidup dengan dipenuhi rasa cukup karena kasih Tuhan (ay. 21), menyatakan kebenaran kepada orang-orang yang tersesat ini dengan penuh belas kasihan dan disertai dengan rasa gentar dan kebencian akan dosa-dosa mereka.

No comments:

Post a Comment