Tuesday 30 October 2012

CONTAGIOUS WORSHIP



Kata ‘menular’ biasanya berkaitan dengan penyakit. Orang yang menderita penyakit menular harus diisolasi, Jika yang menular adalah sesuatu yang positif, maka sesuatu yang menular itu justru harus disebarluaskan – atau menyebar dengan sendirinya karena naturnya yang menular. Penyembahan (worship) itu menular. Apa maksudnya?

Pertama, penyembahan menular di dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Jika kita menyembah Tuhan yang benar dengan hati yang benar dan dengan cara yang berkenan, maka hidup kita akan dipenuhi dengan sukacita. Mengapa demikian, karena di dalam menyembah Tuhan kita menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Manusia dicipta untuk menyembah Tuhan. Tidak ada sukacita yang lebih besar selain hidup sesuai dengan maksud Tuhan, sang pencipta. Di atas dasar itulah pemazmur tidak lelah mengajak umat Israel menyembah Tuhan.

Kedua, penyembahan sering menjadi pintu bagi mujizat-mujizat Tuhan. Penyembahan tidak berhenti hanya pada penyembahan itu sendiri. Penyembahan juga bukan menyuap Tuhan. Namun demikian, di dalam banyak kesempatan, pekerjaan Tuhan yang dahsyat dilakukan setelah umat-Nya menyembah. Contoh yang sederhana adalah mujizat di dalam Kisah Rasul 16 yang diawali oleh pujian dan penyembahan.

Ketiga, penyembahan yang benar mendorong orang lain untuk menyembah. Secara ilmu sosial, hidup manusia dipengaruhi oleh orang lain, dan ini merupakan faktor yang serius. Jika kita banyak bergaul dengan orang tidak jujur, kita berpotensi menjadi tidak jujur. Jika kita bergaul dengan orang yang suka mengeluh, maka kita berpotensi menjadi orang yang mengeluh. Jika kita bergaul dengan orang yang menyembah Tuhan, maka kitapun akan gemar menyembah Tuhan. Ingatlah bahwa orang benar menurut pemazmur (penyembah) adalah yang tidak duduk di antara pencemooh (1.1b), dan ingat juga bahwa pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik (1 Kor 15.33).

Keempat, menyembah Tuhan dengan ketulusan dan kejujuran menyempurnakan karakter. Semakin kita menyembah Tuhan, semakin kita melihat Tuhan sebagai yang terutama di dalam hidup kita. Yohanes 3.30 adalah inti penyembahan yang benar, Yesus makin besar dan aku makin kecil.

Kelima, penyembahan membawa kita kepada pengenalan akan Tuhan yang semakin akurat. Sepasang muda mudi yang berpacaran perlu belajar untuk menyenangkan pasangannya. Demikian juga suami istri atau hubungan antar sahabat. Menyembah Tuhan adalah belajar mengenal Tuhan, pribadi-Nya dan juga selera-Nya. Jangan menyembah Tuhan dengan tanpa bertanya, ‘Tuhan inikah yang Engkau inginkan?’ (2 Kor 5.9-10). 

No comments:

Post a Comment