Ketika seorang
ibu hendak melahirkan, terjadilah kesibukan yang luar biasa. Seluruh anggota
keluarga mencari apa saja yang diperlukan untuk bayi yang akan dilahirkan.
Ketika anak yang dilahirkan mencapai usia sekolah, kembali orangtua disibukkan
untuk mencari sekolah yang baik bagi anak tersebut. Ketika anak tersebut tumbuh
dewasa, ia dibantu orangtuanya sibuk mencari universitas untuk jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Setelah ia menyelesaikan pendidikannya, si anak
yang telah menjadi pemuda/pemudi sibuk mencari penghasilan/pekerjaan dan
barangkali juga mencari jodohnya. Orangtuanya sibuk mencari calon mantu yang
baik dan bertanggungjawab. Di dalam pekerjaan, semua orang mengejar karir dan
mencari gaji/benefit yang lebih tinggi. Setelah bertemu dengan jodohnya, mereka
menikah dan berusaha untuk memiliki keturunan – maka siklus hidup di atas
berputar kembali. Ketika usia pensiun tiba, orang-orang masih tetap berusaha
untuk mencari kesibukan. Ada yang mengisinya dengan kerja part-time. Ada juga
yang mengisinya dengan liburan panjang keliling dunia. Dan ketika Tuhan
memanggil pulang, anak-anaknya sibuk mencarikan kuburan yang layak bagi
orangtua mereka.
Kisah di atas
adalah realita kehidupan manusia – bukan cerita isapan jempol. Kata utama dalam
kisah tersebut adalah MENCARI. Ketika kita mencari, kita berburu dan ingin
mendapatkan apa yang kita cari. Keinginan tersebut melahirkan MONSTER yang kita
kenal sebagai KEKUATIRAN. Karenanya salah satu perkataan Tuhan Yesus seharusnya
mendasari hidup orang Kristen berbunyi:
‘Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu’ (Matius 6.33). Hanya
ketika kita MENCARI Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka segala kekuatiran
akan lenyap.
Di dalam lukisan-lukisan yang dibuat oleh seniman dari China,
biasanya terdapat tulisan yang berkata: Kebahagiaan, Kekayaan dan Kesehatan/umur
panjang, dan pada kenyataannya itulah yang diburu oleh hampir semua manusia.
Dan hal-hal itulah yang paling sering menimbulkan rasa kuatir di dalam hidup
manusia. Jika ada yang sakit, seluruh anggota keluarga kuatir sekali jika
penyakitnya tambah parah dan tidak dapat disembuhkan. Kadang ribuan dollar
dikeluarkan untuk menghalau sebuah penyakit – dan belum tentu berhasil. Pada
saat kematian sepertinya tidak dapat dihalau, seluruh anggota keluarga
berharap-harap cemas supaya kematian itu dijauhkan. Jika tidak ada uang maka
semua orang kuatir: makan apa besok? Bagaimana masa depan anak-anakku tanpa uang?
Jarang sekali orang bertanya: Bagaimana masa depan anak-anakku tanpa Tuhan. Dan
terakhir manusia mengejar hidup bahagia atau sesuatu yang menyenangkan –
sesuatu yang jauh dari salib yang dipikul oleh Tuhan Yesus.
Salahkah semua itu? Tidak. Namun semua harapan-harapan itu melahirkan
MONSTER KEKUATIRAN. Ketika kita mencari Tuhan sebagai yang pertama, kekuatiran
diusir, dan segala yang diperlukan diberikan sesuai dengan hikmat Tuhan.