Saturday 5 May 2012

ROH KUDUS DAN GEREJA-NYA (1 KORINTUS 12-14)

Bagi gereja beraliran Pentakosta, kehadiran Roh Kudus ditandai dengan karunia berbahasa Roh. Bagi gereja beraliran Reformasi, kehadiran Roh Kudus nyata di dalam pengakuan dosa, pertobatan dan perubahan karakter. Bagi para misionaris, pekerjaan Roh Kudus nyata melalui pemberitaan Injil kepada mereka yang belum percaya. Bagi pekerja sosial Kristen, Roh Kudus adalah pribadi yang melahirkan rasa belas kasihan bagi orang-orang miskin dan terlantar. Setiap pelayanan Kristen yang berdampak mendapatkan bukan saja sumber energi, namun juga tuntunan Roh Kudus. Pelayanan Kristen tanpa Roh Kudus adalah kegiatan manusia belaka yang tumpul dan tidak ada kuasanya.

Gereja adalah satu-satunya lembaga yang didirikan oleh Tuhan Yesus salama hidup-Nya di dunia ini (Matius 16.18). Gereja ada untuk menjadi alat Tuhan di dalam menyatakan kehadiran Tuhan dan kerajaan-Nya di tengah-tengah dunia ini.  Peran gereja dan umat percaya yang seharusnya adalah (1) menjadi teladan bagi dunia melalui karakter ilahi yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus selama hidup-Nya; (2) mendemonstrasikan kuasa Tuhan yang aktif bekerja di tengah-tengah umat-Nya dan di atas muka bumi ini; (3) melakukan tugas pemuridan dan pemberitaan Injil bagi semua bangsa; (4) menyatakan kasih Tuhan kepada mereka yang miskin, terlantar dan membutuhkan pertolongan. Tugas yang berat ini hanya akan berhasil dengan baik, jika Roh Kudus secara aktif diijinkan dan diundang untuk hadir di dalam gereja-Nya.

Kehadiran Roh Kudus di dalam pelayanan gereja dimanifestasikan salah satunya di dalam bentuk karunia-karunia Roh Kudus. Pertama, karunia Roh Kudus selayaknya digunakan untuk pembangunan Tubuh Kristus (1 Kor 12.7; Ef 4.12). Kedua, karunia Roh Kudus menyatukan umat-Nya (1 Kor 12.4-6); Umat percaya bagaikan sebuah keeping puzzle yang menjadi indah jika dihubungkan dengan keeping puzzle yang lain. Roh Kudus menyatakan kuasa-Nya di tengah umat Tuhan yang bersatu. Kuasa Roh Kudus tidak dapat berjalan bersama suburnya konflik dan semangat individualisme di antara umat Tuhan. Ketiga, karunia Roh Kudus memanggil kita untuk saling memperhatikan (1 Kor 12.14-26; 13). Kita tidak hanya dipanggil untuk mendemonstrasikan kuasa Roh Kudus kepada dunia, tetapi juga kasih kepada sesama anggota Tubuh Kristus.

No comments:

Post a Comment