Keajaiban-keajaiban
yang direkam di dalam Kisah Rasul 2 berkaitan dengan turunnya Roh Kudus
sesungguhnya telah dinubuatkan oleh Tuhan melalui mulut seorang nabi Perjanjian
Lama yang bernama Yoel (2.28-32). Nubuat ini amat menarik untuk memberikan
kerangka dasar mengenai Pentakosta. Yoel mengatakan bahwa aka nada saatnya
dimana Tuhan itu akan mencurahkan Roh-Nya kepada setiap manusia (ay. 28). Saat
yang dimaksud adalah suatu waktu sebelum jaman ini berakhir (ay. 29, 31).
Pencurahan Roh Kudus tidak terjadi di Surga nanti, tetapi di dunia sekarang
ini.
Roh Kudus
dicurahkan tanpa mengenal perbedaan jender, kelompok usia dan status sosial.
Baik laki-laki dan perempuan dapat menerima pencurahan Roh Kudus. Anak-anak, para pemuda dan pemudi serta
orang-orang tua dapat menerima pencurahan Roh Kudus. Hamba-hamba (baca: budak)
juga dapat menerima Roh Kudus. Ungkapan ‘semua manusia’ di dalam ayat ke-28
lebih tepat untuk dimengerti sebagai ‘semua jenis manusia.’ Dengan kata lain,
peristiwa pencurahan Roh Kudus ini di satu sisi bersifat universal, dan di sisi
lain juga ajaib dan fenomenal.
Setiap orang
Kristen tidak terkecuali siapapun dia seharusnya hidup oleh Roh Kudus. Roh
Kudus dicurahkan sebagai penanda bagi penerimanya bahwa ia sungguh-sungguh
pengikut Yesus Kristus. Di dalam Kisah Rasul 2, Roh Kudus turun seperti
lidah-lidah api yang menyambar-nyambar. Murid-murid Tuhan Yesus kemudian
dikaruniai dengan berbagai bahasa asing dan bahasa Roh. Kejadian yang ajaib ini
sungguh diperlukan murid-murid Tuhan mengingat mereka pada waktu itu di dalam
keadaan yang lemah secara emosi ditinggal oleh Sang Guru. Roh Kudus yang
dicurahkan kepada murid-murid, namun demikian memberikan keberanian yang luar
biasa, sehingga mereka diberi semangat untuk melayani dan dimampukan untuk
memberitakan Injil bahkan sampai ke ujung bumi (Kis 1.8).
Lidah api dan
bahasa Roh barangkali tidak dapat menjadi patokan bagi pencurahan Roh Kudus
atas umat percaya. Satu hal yang pasti, ketika Roh Kudus dicurahkan,
penerimanya menjadi seseorang yang bersemangat untuk melayani, mampu untuk
melayani dan berani untuk melayani, khususnya di dalam pemberitaan Injil.
No comments:
Post a Comment