Monday, 28 May 2012

PENTAKOSTA: ROH KUDUS DICURAHKAN (YOEL 2.28-32)

Keajaiban-keajaiban yang direkam di dalam Kisah Rasul 2 berkaitan dengan turunnya Roh Kudus sesungguhnya telah dinubuatkan oleh Tuhan melalui mulut seorang nabi Perjanjian Lama yang bernama Yoel (2.28-32). Nubuat ini amat menarik untuk memberikan kerangka dasar mengenai Pentakosta. Yoel mengatakan bahwa aka nada saatnya dimana Tuhan itu akan mencurahkan Roh-Nya kepada setiap manusia (ay. 28). Saat yang dimaksud adalah suatu waktu sebelum jaman ini berakhir (ay. 29, 31). Pencurahan Roh Kudus tidak terjadi di Surga nanti, tetapi di dunia sekarang ini.

Roh Kudus dicurahkan tanpa mengenal perbedaan jender, kelompok usia dan status sosial. Baik laki-laki dan perempuan dapat menerima pencurahan Roh Kudus.  Anak-anak, para pemuda dan pemudi serta orang-orang tua dapat menerima pencurahan Roh Kudus. Hamba-hamba (baca: budak) juga dapat menerima Roh Kudus. Ungkapan ‘semua manusia’ di dalam ayat ke-28 lebih tepat untuk dimengerti sebagai ‘semua jenis manusia.’ Dengan kata lain, peristiwa pencurahan Roh Kudus ini di satu sisi bersifat universal, dan di sisi lain juga ajaib dan fenomenal.

Setiap orang Kristen tidak terkecuali siapapun dia seharusnya hidup oleh Roh Kudus. Roh Kudus dicurahkan sebagai penanda bagi penerimanya bahwa ia sungguh-sungguh pengikut Yesus Kristus. Di dalam Kisah Rasul 2, Roh Kudus turun seperti lidah-lidah api yang menyambar-nyambar. Murid-murid Tuhan Yesus kemudian dikaruniai dengan berbagai bahasa asing dan bahasa Roh. Kejadian yang ajaib ini sungguh diperlukan murid-murid Tuhan mengingat mereka pada waktu itu di dalam keadaan yang lemah secara emosi ditinggal oleh Sang Guru. Roh Kudus yang dicurahkan kepada murid-murid, namun demikian memberikan keberanian yang luar biasa, sehingga mereka diberi semangat untuk melayani dan dimampukan untuk memberitakan Injil bahkan sampai ke ujung bumi (Kis 1.8).

Lidah api dan bahasa Roh barangkali tidak dapat menjadi patokan bagi pencurahan Roh Kudus atas umat percaya. Satu hal yang pasti, ketika Roh Kudus dicurahkan, penerimanya menjadi seseorang yang bersemangat untuk melayani, mampu untuk melayani dan berani untuk melayani, khususnya di dalam pemberitaan Injil.

No comments:

Post a Comment