Monday 28 May 2012

BAPTISAN ROH KUDUS (KISAH RASUL 1.4-8)

Salah satu tema yang menarik untuk didiskusikan di dalam pemahaman iman Kristen adalah ‘baptisan Roh Kudus.’ Renungan singkat di bawah ini tidak berusaha untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai arti Baptisan Roh Kudus. Artikel di bawah ini mencoba untuk menggali sebuah teks pendek di dalam Kisah Para Rasul, dimana ungkapan ‘Baptisan Roh Kudus’ dinyatakan (Kis 1.4-8).

Pertama, baptisan Roh Kudus di dalam ayat ke-5 dihubungkan dengan janji Bapa di dalam ayat ke-4 (band. Lukas 24.49) untuk mengirim Roh-Nya yang kudus. Roh yang kudus itu akan melengkapi umat percaya dengan kuasa dari tempat tinggi. Murid-murid yang sebelumnya amat bergantung pada kuasa Tuhan Yesus mengalami ketakutan dan kegentaran yang luar biasa karena ditinggal sang Guru yang Ajaib. Karenanya mereka diperintahkan untuk menantikan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Bapa supaya mereka dapat meneruskan pelayanan dan pekerjaan Tuhan Yesus dengan penuh kuasa dan otoritas. Karenanya baptisan Roh Kudus tidak terlalu berhubungan dengan peristiwa pertobatan. Baptisan Roh Kudus lebih berkaitan dengan tugas pelayanan yang dipenuhi oleh kuasa ilahi.

Kedua, baptisan Roh Kudus adalah pengalaman yang berbeda dari peristiwa kelahiran baru. Meskipun di dalam peristiwa kelahiran baru, Roh Kudus bekerja dengan nyata, namun demikian peristiwa tersebut berbeda dengan baptisan Roh Kudus yang adalah pencurahan kuasa Roh Kudus bagi umat percaya (Kis 1.5). Baptisan Yohanes identik dengan pertobatan. Baptian Roh Kudus adalah peristiwa yang dialami oleh orang-orang yang telah dibaptis dengan air (baptisan pertobatan). Oleh karenanya, kesimpulan yang mengatakan bahwa baptisan Roh Kudus identik atau terjadi bersamaan pada peristiwa kelahiran baru nampaknya tidak terlalu tepat. Dengan kata lain, baptisan Roh Kudus menurut Kisah 1.5 adalah pengalaman kedua setelah kelahiran baru.

Ketiga, akibat dari baptisan Roh Kudus adalah semangat dan keberanian untuk menjadi saksi Tuhan bahkan sampai ke ujung bumi (Kis 1.8). Jika demikian peristiwa baptisan Roh Kudus tidaklah selalu berhubungan dengan ecstatic experiences (pengalaman ajaib), meskipun bisa saja itu terjadi. Baptisan Roh Kudus nampaknya lebih berhubungan dengan pembaharuan karakter, khususnya di dalam semangat, keberanian dan kerelaan untuk pergi menjadi saksi-saksi Kristus ke seluruh dunia.

No comments:

Post a Comment