Ketika Tuhan
Yesus menyebut Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, maka yang dimaksudkan adalah
kitab-kitab Perjanjian Lama yang pada waktu itu diakui sebagai kitab suci bagi
orang Israel. Kitab suci orang Israel setidaknya mengandung beberapa isi penting,
diantaranya adalah nubuat, peraturan ibadah, tuntunan hidup dan hukum moral
yang berlaku di dalam agama Yahudi. Tuhan Yesus menegaskan bahwa kedatangan-Nya
adalah untuk menggenapi apa yang telah dituliskan di dalam kitab suci.
Di dalam
konteks nubuat, kelahiran Tuhan Yesus menggenapi apa yang telah dinubuatkan
oleh nabi-nabi Perjanjian Lama. Firman Tuhan tidak pernah gagal. Apa yang
dikatakan Tuhan ditepati-Nya (Roma 9.6).
Di dalam
konteks tuntunan etika kehidupan, Tuhan Yesus mengatakan bahwa kedatangan-Nya
juga tidak menghapuskan apa yang telah ditetapkan di dalam Taurat dan Kitab
Para Nabi. Tuhan Yesus datang untuk menggenapinya. Apa maksud kata ‘menggenapi’
tuntunan moral di dalam Perjanjian Lama. Beberapa kemungkinan dari arti kata
‘menggenapi’ adalah sebagai berikut: (1) Tuhan Yesus menyempurnakannya. Apa
yang belum lengkap di dalam Perjanjian Lama disempurnakan oleh Tuhan Yesus. Di
dalam dunia teologia, hal seperti ini dikenal sebagai progressive revelation. Yang lalu menjadi landasan bagi yang baru. (2)
Tuhan Yesus menjelaskan arti yang sesungguhnya dibalik mentaati
peraturan-peraturan Perjanjian Lama. Selama ini orang Israel melalaikan hakikat
Taurat Tuhan. Mereka melakukan karena kewajiban ritual belaka. Tuhan Yesus di
dalam hal ini menjelaskan the heart of
the law untuk memperbaiki kekeliruan orang Israel. (3) Tuhan Yesus
meneruskan tradisi yang diajarkan oleh Taurat. Tuhan Yesus tidak menentangnya,
tetapi melakukan reformasi pelaksanaannya untuk dapat diaplikasikan sesuai
dengan jaman pada waktu itu.
Ketiga motif
di atas bisa jadi adalah arti dari kata ‘menggenapi’ yang dimaksud oleh Tuhan
Yesus. Ia datang sebagai utusan Tuhan yang superior
dan lebih tinggi dibanding Taurat. Namun Ia tidak sama sekali menentang Taurat.
Yesus menyempurnakannya, membuatnya relevan dan menjelaskan makna sesungguhnya
dibalik mentaati Taurat Tuhan.
Di akhir tahun
biasanya kita melakukan evaluasi hidup dari tahun yang akan kita segera lewati.
Sudahkah hidup kita mencerminkan apa yang difirmankan oleh Tuhan di dalam
Alkitab? Kita perlu hidup di dalam tuntunan Tuhan untuk tahun yang baru nanti.
Kita dituntut untuk mentaati firman Tuhan, membuatnya relevan dan melakukannya dengan
sepenuh hati. Kiranya hidup kita boleh semakin selaras dengan yang difirmankan
Tuhan.