Seorang
gembala masuk dalam kandang domba melalui sebuah pintu. Ia tidak masuk dengan
paksa atau dengan sembunyi-sembunyi. Penjaga-penjaga pintu membuka pintu
baginya untuk masuk menemui domba-dombanya. Gembala menuntun domba-dombanya
keluar dari kandang. Ia berjalan di depan. Domba-domba mendengarkan suara sang
gembala dan mengikutinya. Tuhan Yesus bukan saja gembala yang baik, Ia juga
adalah pintu. Domba-domba yang masuk melalui Tuhan Yesus akan selamat.
Domba-domba yang keluar masuk kandang melalui pintu yang adalah Tuhan Yesus
sendiri akan menemukan padang rumput (10.1-9).
Jika
domba-domba adalah gambaran dari umat percaya, maka mereka adalah umat yang
telah diselamatkan, karena mereka telah memilih untuk masuk melalui pintu yang
benar, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Pintu adalah sebuah awal dari sebuah
pengalaman yang baru atau akhir dari sebuah pengalaman yang lama. Pengalaman
hidup, betapapun hebatnya atau betapapun suksesnya atau betapapun kayanya, jika
tidak dimulai bersama dengan Tuhan Yesus tidak akan ada artinya apa-apa dan
berujung kepada kebinasaan. Bukankah Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa Ia
adalah pintu dan barangsiapa masuk melaluinya akan selamat.
Pengalaman
lain yang juga luar biasa adalah pengalaman padang rumput. Domba-domba yang
keluar dan masuk melalui pintu yang adalah Tuhan Yesus sendiri akan menemukan
padang rumput. Tidaklah terlalu sulit untuk menterjemahkan padang rumput
sebagai sumber makanan dan kecukupan, bahkan kelimpahan dan kemakmuran.
Penafsiran akan ayat ini menimbulkan banyak perdebatan di kalangan ahli
teologia. Cukup bagi kita untuk memahami bahwa Tuhan menjanjikan segala yang
baik bagi mereka yang hidup percaya kepada-Nya dan di dalam kehendak-Nya. Hidup
yang berkelimpahan atau penuh di dalam Yohanes 10.10 diterjemahkan sebagai
berikut: (1) dikenal dan diingat oleh Tuhan Yesus; (2) dituntun dan dipimpin
oleh Tuhan Yesus; (3) dicukupkan kebutuhan hidupnya oleh Tuhan Yesus; (4)
dilindungi dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus.
Di dalam kisah
ini terdapat 3 oknum berkaitan dengan kehidupan domba-domba. Pertama adalah pencuri atau perampok
yang masuk kandang sembunyi-sembunyi. Perampok dan pencuri mendatangkan segala
yang buruk: mencuri, membunuh dan membinasakan. Kedua adalah orang upahan yang digaji untuk mengurus domba-domba.
Mereka bekerja berdasarkan upah yang diberikan. Di dalam situasi yang
mengancam, mereka meninggalkan domba-domba di dalam bahaya. Mereka mencari
selamat sendiri. Ketiga, gembala yang
baik, yang adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia menjanjikan keselamatan dan hidup
yang berkelimpahan, bukan dengan uang, emas dan berlian, tetapi melalui darah
dan nyawanya sendiri (10.11-18).
Kelahiran-Nya
kita rayakan pada hari ini. Kristus sudah datang untuk memberikan pengalaman
yang baru bagi manusia, yaitu keselamatan kekal dan hidup di dalam segala
kelimpahan di dalam rencana-Nya yang baik dan sempurna. Sudahkah kita
mengalami-Nya.
No comments:
Post a Comment