Bulan
Juli ini kami ditinggalkan oleh banyak sahabat-sahabat yang berkesan.
Siang hari, tanggal 3 Juli 2012, Pa Nyono (Hadi Umaryono), mantan supir
di Yayasan Compassion Indonesia meninggal dunia tanpa ada tanda-tanda
yang mendahuluinya. Pa Nyono barangkali adalah sosok yang melayani
paling banyak orang di kantor. Direktur ganti lima kali, supirnya tetap
Pa Nyono. Entah berapa banyak manajer dan berapa puluh staff yang pernah
menikmati naik mobil kantor yang dikemudikan oleh Pa Nyono. Mobil
kantor juga berganti, namun supirnya bertahan sampai usia pensiun. Anak
saya, Keiko, memanggilnya 'Mbah Hono.' Waktu Esther hamil dan tidak bisa
makan nasi, Mbah Hono ke rumah bawa singkong. Ketika saya melamar
Esther, Mbah Hono yang membawa keluarga saya menemui orangtua Esther.
Salah satu jaket yang paling disukai oleh istri saya, dibelinya dari
Mbah Hono - warnanya merah dan menghangatkan.
Tanggal
13 Juli 2012, sahabat 'ter'dekat istri saya Esther dan kawan keluarga
kami yang sangat baik meninggalkan dunia karena stroke. Tan Phei Ling
(Fifi), usianya baru 39, usia pernikahannya baru lima tahun, usia
anaknya belum genap setengah tahun adalah teman sebangku ketika Esther
belajar di bangku SMA di Bandung. Sebelum menikah ia beberapa kali
mengunjungi kami dari rumahnya di Bandung Selatan menuju tempat tinggal
kami di lereng Tangkuban Perahu. Bekalnya: sepeda motor Yamaha Mio.
Keiko dan Esther beberapa kali menikmati dibonceng sepeda motor olehnya.
Kerinduannya untuk menikah dikabulkan. Kerinduannya untuk memiliki
keturunan juga dikabulkan setelah sekian tahun berjuang. Kami tahu betul
perjuangan hidupnya yang berat. Namun dia harus meninggalkan semua
kesayangannya dengan begitu cepat. Hati saya berteriak hari itu: It is not fair God!!!
Malam
hari tanggal 18 Juli 2012, mantan teman sekerja saya, sesama manajer di
Yayasan Compassion Indonesia berpulang setelah bertahun-tahun berjuang
melawan kanker. Ibu Mary Salim biasa dipanggil oleh staff dan koleganya:
'Si Mbok.' Ibu Mary sangat friendly, senang menjalin hubungan
dengan orang, spontan di dalam memberikan respon, senang becanda, tetapi
juga penuh perhatian (kombinasi yang jarang). Secara berkala Ibu Mary
masih berkomunikasi dengan saya melalui Blackberry. Mei lalu,
seharusnya saya bertemu dengannya di Bandung. Saya sangat menyesal tidak
menyempatkan waktu untuk menemuinya. Saya hanya bertemu dengan supirnya
yang mengantarkan titipan untuk saya. Sebelum saya dan keluarga
meninggalkan Indonesia, kami juga gagal menemuinya, karena kondisinya
pada waktu itu sangat parah. Ibu Mary juga yang pertama mengabarkan
kepada saya mengenai kepergian Pa Nyono. Saya amat kehilangan
kehadirannya. Kombinasi kepribadian yang dimilikinya saya akui sangat
langka.
Sekitar
jam 7 petang tanggal 28 Juli 2012, saya mendengar kepergian salah satu
anggota jemaat di gereja yang saya gembalakan. Elisabeth Maria
Verbrugge. Ia adalah jemaat yang setia. Ia juga adalah jemaat yang
berdoa. Tante Mary, begitu kami memanggilnya, meninggal karena serangan
jantung yang ke-dua. Tante Mary adalah orang pertama di seluruh Canda
yang memberikan persembahan kasih kepada saya (kami). Ia memberikannya
ketika ia belum/tidak mengenal saya dengan baik. Sayapun tidak
mengenalnya pada waktu itu. Tante Mary dikenal sebagai pribadi yang
penuh dengan kemurahan. Sebelum berlibur ke Amerika Serikat mengunjungi
kakaknya selama dua bulan lebih, ia menitipkan perpuluhannya untuk
diberikan kepada gereja. Saya tercengang menerimanya. Pengenalan saya
akan Tante Mary hanyalah setahun lebih - di dalamnya adalah percakapan
intensif sekitar 60 jam di dalam perjalanan dari dan menuju gereja.
Keiko memanggilnya Oma Mary. Elliott memanggilnya 'Amak.' Selamat jalan
Tante Mary. Kami tahu kebahagiaan yang sempurna telah Tante dapati
sekarang.
Selain
ke-empat sahabat kami yang telah pulang kepada Sang Pencipta, pada
tanggal 16 Juli 2012, Stephen Covey juga meninggal dunia. Saya tidak
mengenal dia secara pribadi. Namun demikian bukunya, The Seven Habits of Higly Effective People
adalah salah satu karya literatur yang paling mengubah hidup dan
pelayanan saya. Cara berpikirnya berbeda dari kebanyakan orang. Meskipun
Covey bukan merupakan bagian kelompok Injili pada umumnya, nilai-nilai
yang diajarkannya memancarkan Injil Kristus. Ia meninggal setelah
mengalami komplikasi akibat terjatuh dari sepeda beberapa bulan
sebelumnya.
Kami sangat kehilangan sahabat-sahabat kami.
Kami sangat kehilangan sahabat-sahabat kami.
No comments:
Post a Comment