Gereja lebih
sering disebut sebagai organisme yang hidup daripada sekedar sebuah organisasi
agamawi. Setidaknya gambaran Perjanjian Baru mengenai gereja tidak menekankan
aspek organisasi lebih penting dibandingkan keluwesan, pertumbuhan dan
dampaknya bagi dunia di sekitarnya. Sebagai sebuah organisme, gereja seharusnya
dicirikan oleh pertumbuhannya. Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah
mengalami pertumbuhan. Jika makhluk hidup tersebut sehat, maka pertumbuhannya
juga sehat. Karena itu topic mengenai pertumbuhan gereja sangat erat
hubungannya dengan kesehatan gereja.
Di dalam
renungan singkat ini, kita menyoroti dua aspek sederhana mengenai gereja yang
sehat dan bertumbuh. Aspek yang pertama
adalah mendefinisikan arti dari kata ‘bertumbuh.’ Meskipun sebagian ahli
teologia menggunakan kata ‘pertumbuhan gereja’ untuk melukiskan bagaimana
gereja bertumbuh secara jumlah jemaat, sesungguhnya pertumbuhan mencakup
berbagai wilayah: pertumbuhan jumlah adalah penting, namun ada juga
pertumbuhan-pertumbuhan lainnya yang tidak kalah penting, misalnya keeratan
hubungan dengan Tuhan, kesatuan dan kasih persaudaraan, karakter kristiani dan pemuridan,
kehidupan yang memuji dan menyembah, luasnya dampak pelayanan, jumlah utusan
Injil yang dikirim, demikian pula pertumbuhan di bidang-bidang riil seperti
keuangan dan bangunan gereja. Karenanya, sebagai umat Kristen kita ditantang
untuk dapat mencapai ke tempat-tempat yang sebelumnya kita belum pernah jejaki,
bukan karena kesombongan dan rasa tidak puas diri, namun karena kesadaran akan
panggilan Tuhan untuk terus menghasilkan buah. Seperti yang telah kita
renungkan selama beberapa waktu ini, kita dipanggil tidak hanya untuk setia,
tetapi juga menghasilkan buah (faithful
and fruitful).
Aspek yang kedua adalah mencari tahu bagaimana
gereja dapat menjadi sehat. Karena kesehatan adalah kunci pertumbuhan. Sekali
lagi, renungan singkat ini tidak dapat menjelaskan secara terinci mengenai
cirri-ciri dari gereja yang sehat, namun secara umum gereja yang sehat
dihubungkan dengan gereja mula-mula yang dicatat oleh Perjanjian Baru.
Karenanya gereja yang sehat adalah (refleksi dari The Purpose Driven Church – Rick Warren): (1) gereja yang melakukan
pelayanan-pelayanan yang juga dilakukan oleh Tuhan Yesus selama hidupnya di
dunia ini; (2) gereja yang hidup dan berkegiatan sesuai dengan gambaran yang
diberikan oleh Alkitab tentang dirinya (Tubuh Kristus, Mempelai Kristus,
Keluarga, Komunitas, Tentara dan lain sebagainya); (3) gereja yang hidupnya
seperti yang dicontohkan oleh gereja mula-mula di dalam Perjanjian Baru (Kisah
Rasul); (4) gereja yang melakukan perintah-perintah Tuhan Yesus. Sebagai
satu-satunya institusi yang didirikan oleh Tuhan Yesus selama hidupnya di dunia
ini (Mat 16.18), gereja dibangun dengan tujuan ilahi. Perintah yang paling
mendasar misalnya adalah melakukan tugas pemuridan (Mat 28.19-20) dan juga
menjalankan perintah untuk mengasihi Tuhan dan sesama (Mat 22.37-40).
Bagaimana
dengan gereja kita? Adakah ciri-ciri pertumbuhan yang dapat dideteksi? Adakah
wilayah-wilayah dimana kita masih dapat untuk bertumbuh dengan lebih baik lagi?
Sudahkah kita menjadi gereja yang sehat, setidaknya jika dilihat dari apa yang
kita lakukan? Sudahkah kita mencerminkan pelayanan Tuhan Yesus? Sudahkah kita
mengerjakan perintah-perintah utama yang diberikan oleh Tuhan Yesus? Sudahkah
kita menggambarkan gereja Perjanjian Baru dan segala kegiatan yang
dicontohkannya?