Beberapa hari yang lalu saya bermain dengan
anak-anak saya di halaman belakang rumah. Ketika lelah saya lalu duduk
di bangku plastik buatan IKEA, tapi ada sesuatu yang membuat pantat saya
terasa sakit sekali. Saya berteriak: Aduhhhh! Saya katakan
pada istri saya, "Pasti ada yang salah dengan bangku ini." Mungkin ada
bagian yang rusak atau sobek dan menyakiti pantat saya. Namun ketika
saya periksa ternyata tidak ada yang salah dengan bangku tersebut. Kalau
begitu mungkin tadi ada batu atau benda keras di atas bangku tersebut.
Maka duduklah saya kembali, tetapi ... Aduh!!!! Sakit itu menyerang
pantat saya sekali lagi. Setelah diselidiki dengan seksama ternyata ada
bisul di pantat saya yang tidak saya sadari. Bangku itu tidak bersalah.
Ini kisah nyata: saya tuliskan karena terinspirasi oleh status saudara
saya Eko Kusumowijoyo di FB: "Kenapa yang jujur, selalu hanya aku dan kami. Kenapa yang curang, selalu dia dan mereka. Tanya kenapa."
Saya pernah mendengar: "Berbuat salah itu manusiawi; Berbuat salah tetapi tidak mau mengakuinya itu lebih manusiawi; Berbuat salah, tidak mengakui kesalahannya dan kemudian menyalahkan orang lain itu sangat-sangat manusiawi"
Saya pernah mendengar: "Berbuat salah itu manusiawi; Berbuat salah tetapi tidak mau mengakuinya itu lebih manusiawi; Berbuat salah, tidak mengakui kesalahannya dan kemudian menyalahkan orang lain itu sangat-sangat manusiawi"
Meskipun status FB Saudara Eko Kusumowijoyo mungkin saja erat kaitannya dengan masa hangat pemilihan presiden di Indonesia, his statement and my narrative are actually timeless truth.
No comments:
Post a Comment